.Glast Heim dikenal sebagai dungeon yang paling digemari oleh job1 yang mau naik level,
.salah satu map yang paling sering dikunjungi oleh Acolyte jang mau berubah jadi Priest adalah..,
.map Churchyard..!
.di map ini terdapat banyak Ghoul dan Wraith yang gerakannya agak lambat,
.para Acolyte menyerang mereka dengan cara meng-[Heal] mereka,
.ingat: skill berelemen Holy efektif terhadap monster berelemen Undead,
.klo mau ke map ini.. caranya adalah masuk ke map St. Abbey dulu lalu masuk portal di arah jam 5.
.berikut ini adalah map Churchyard tsb:
.beberapa bulan yang lalu..,
.Master Seth berjalan² di map tsb...
.ternyata benar dugaan Master,
.di sana banyak sekali Acolyte yang meng-[Heal] Ghoul,
.ada pula yang memperlambat Wraith dengan skill [Decrease AGI] sebelum meng-[Heal]-nya,
.Master pun tak ketinggalan ikut berjuang sambil meng-GB beberapa Acolyte,
.sambil berkeliling mengumpulkan momon,
.terlintas di benak Master mengapa ada batu nisan di dalam map itu,
.Church-yard bukankah berarti halaman gereja..?
.kenapa pula ada kuburan di halaman gereja..?
.beberapa minggu kemudian,
.Master bertemu dengan seorang Acolyte tua,
.konon kabarnya sang kakek Acolyte ini telah sering mengunjungi map Churchyard,
.beliau juga mengatakan bahwa beliau tahu kenapa ada makam di sana,
.ini foto kakek Acolyte tsb..
.konon kabarnya..,
.dia telah menjelajahi seluruh map di Rune Midgard sebelum map Churchyard ada,
.berikut ini kisahnya mengenai asal usul map itu:
Menjadi seorang Acolyte, bukan berarti tanpa resiko. Ketika hunting, seorang Acolyte akan mengalami kesulitan apabila hanya sendirian tanpa teman. Mereka memerlukan setidaknya seorang rekan untuk hunt. Akan tetapi, seorang rekan yang levelnya selisih tidak lebih dari sepuluh tidak mudah untuk dicari. Beberapa Acolyte yang putus asa dalam mencari rekan hunt, memutuskan untuk menambah STR dan VIT mereka agar bisa survive dalam hunt di segala medan. Acolyte tipe ini sering sekali dijauhi oleh karakter lainnya karena dianggap "cacat".
Kenyataan ini berubah ketika dibangun sebuah dungeon yang diisi penuh oleh Undead. Dungeon yang dimaksud adalah Glast Heim. Para Acolyte yang kegirangan pun berbondong-bondong menyerbu dungeon ini. Baik dari kalangan Acolyte baru jadi, Acolyte cupu, dan Acolyte yang mau ganti job memenuhi map-map dalam dungeon. Tentu saja map Churchyard dianggap sebagai map yang paling strategis untuk hunt. Beberapa dari mereka sukses dalam leveling, namun yang gagal dan mati di tempat jumlahnya jauh lebih banyak. Bala bantuan pun dikerahkan. Mereka berasal dari berbagai profesi yang dibekali dengan daun Yggdrasil untuk mengidupkan para Acolyte.
.humm...,Meskipun begitu, keadaan menghendaki lain. Korban yang berjatuhan semakin banyak. Hal ini diperparah dengan keberadaan Dark Lord sang MVP penghuni map yang sering menggunakan [meteor Storm]-nya. Para Acolyte yang telah mati kemudian dihadapkan pada sebuah pilihan. Pulang ke tempat simpan posisi lalu hunt dengan cara lama, atau menunggu bala bantuan menghidupkan mereka kembali. Bagi Acolyte yang memutuskan untuk pulang, mereka memilih dungeon yang lebih aman. Akan tetapi bagi yang menunggu bala bantuan, mereka membusuk di sana karena bala bantuan tak kunjung datang. Kemudian untuk mengormati perjuangan mereka nama pahlawan-pahlawan itu diabadikan dalam batu nisan agar Acolyte yang kelak lewat atau hunt di sana mengingat nama pendahulu mereka yang telah hunt di map ini sebelumnya dan tetap teguh pada pendiriannya.
.sejarah di balik dungeon yang menarik,
.tak terbayang sebelumya ada cerita semacam ini,
.lalu...,
.nilai moral dan hikmah apa yang bisa ditarik dari kisah kakek Acolyte ini..?
.menurut Master begini..:
- Setiap karakter perlu menyesuaikan tempat hunt dengan levelnya. Acolyte yang baru jadi dan dungeon seberat Churchyard bukanlah pasangan yang serasi.
- Jangan ragu-ragu untuk mengajak rekan dalam grup ketika hunt di dungeon yang berat. Ingat pepatah RO lama: "Bersatu kita teguh, bercerai kita berkurang exp"..?
- Bila ada karakter yang mati saat hunt, jangan ejek mereka dengan istilah "cupu". Tanyalah apakah mereka mau dihidupkan kembali atau tidak. Bila kita ga bawa daon, tanya sang jenazah, apakah dia punya atau tidak.
- Jangan mengejek karakter yang memiliki status yang "berbeda" dengan istilah "cacat". Ingat: menjadi berbeda adalah keputusan mereka dan kita sebagai sesama player harus mengormati keputusan itu. Para pemain bola menyebut cara ini dengan istilah: "My Game is Fair Play".
THX ^^
0 komentar:
Posting Komentar